--> Skip to main content

Bertempur Melawan Jembalang Part 1

Hallo para pembaca semua, pasti sudah tidak sabar ya, ingin membaca artikel terbaru di blog ini he..he..! 
Para pembaca semua, saya sudah siapkan artikel yang pasti seru dan menegangkan, yang bisa membuat jantung pembaca berdebar-debar membaca artikel ini..!

Semua berawal ketika kyai Tapa Geni sedang mengendarai sebuah naga yang bernama Antaboga. Beliau sedang diperjalanan menuju selatan untuk memenuhi sebuah undangan kerajaan ghoib di sana. Tiba-tiba di tengah perjalanan terdengar suara ditelinganya sebuah pesan ghoib lewat telepati. Pesan tersebut berisi agar kembali kerumah, karena ada yang membutuhkan pertolongan.Segera saja beliau meminta sahabatnya yaitu Antaboga untuk memutar arah, untuk kembali pulang.
 
Langit pada malam itu begitu mendung, hingga cuaca pada malam itu terasa dingin hingga menusuk ke tulang-tulang persendian. Ketika sampai dirumah, sudah ada lelaki separuh baya yang sedang menunggu di teras rumah.
 
Melihat dirumahnya sedang ada seseorang yang menunggu, segera saja sang kyai berbicara kepada sahabatnya untuk mengubah wujudnya menjadi sebuah keris agar tidak diketahui oleh sang tamu.
Setelah sampai diteras rumah, beliau mengucapkan salam kepada tamunya
 
"Assalamu alaikum", walaikum salam, jawab sang tamu.
"ada yang bisa saya bantu?"
sang tamu menjawab, "maafkan saya sudah larut malam mengganggu pak kyai istirahat" !
"tidak apa-apa.", jawab pak kyai.
 
kemudian sang tamu menceritakan alasan kedatangannya pada kyai tersebut. Sang tamu tersebut berkata dengan wajah pucat dan badan gemetar, "anak perempuan saya pak kyai, sudah 3 hari berbicara aneh, sering berbicara sendiri dan perilakunya tidak seperti biasanya".
 
"Apa sudah ada yang menangani?", tanya pak kyai ?.
 
"Dua hari yang lalu sudah ada yang mengobati, tapi sayang !, beliau roboh dan tersungkur kebelakang melawan anak perempuan saya yang sepertinya kemasukan makhluk jahat." 
 
Kemudian kyai tersebut tertegun sejenak, sepertinya beliau sedang menggunakan ajian pecah raga untuk memantau keadaan di rumah tamunya tersebut.
 
Di dalam hati kyai berkata, "ternyata benar ada sesosok makhluk yang bersemayam di tubuh anak ini". Dengan penuh ketenangan pak kyai berbicara kepada tamunya agar kembali dan menunggu dirumah. Sang tamu yang bernama pak budiman tersebut akhirnya kembali dan Menunggu dirumah.
 
Sementara itu, pak kyai yang melihat serta menerawang gelagat aneh pada makhluk yang menempati wadah anak perempuan pak budiman, bukanlah makhluk sembarangan. ternyata makhluk ini memiliki energi kesaktian yang cukup tangguh, dan membutuhkan strategi ekstra untuk mengalahkannya.
 
Akhirnya pak kyai mengundang salah satu muridnya yang cukup bisa di andalkan yaitu "ki banyu atas angin" yang bertempat di kayangan giri loka. Dengan menggunakan ajian tembus dimensi, pak kyai seketika itu pula sampai di depan muridnya. Pak kyai berniat untuk mengajak muridnya turun ke bumi untuk menangani kasus ini sekaligus untuk menambah pengalaman si murid.
 
Sementara itu di rumah pak budiman terlihat sangat ramai, para tetangga berkumpul untuk menyaksikan keadaan anak gadis pak budiman yang terkadang sadar, kemudian tidak sadar. Rasa sedih terlihat yang mendalam terlihat pada keluarga pak budiman. Terutama sang bunda yang tidak henti-hentinya menangis, karena melihat anak gadisnya berubah sifat dan terkadang mengamuk seperti orang gila, dan yang lebih aneh berbicara dengan bahasa yang sulit di mengerti oleh semua orang yang menyaksikan.
 
Selang tak beberapa lama, rupanya ada tetangganya yang membawa paranormal untuk mengobati anak gadis pak budiman. Dengan penuh keyakinan sang paranormal mencoba mengobati anak gadis tersebut. Di luar dugaan anak gadis pak budiman langsung berdiri menantang sang paranormal. Pertarungan jurus dengan jurus silat pun terjadi. Karena tidak ada yang dan menang akhirnya sang paranormal yang cukup mumpuni itu mengeluarkan ajian pamungkasnya.
 
Dari mulut sang paranormal terlihat komat-kamit seperti terlihat merapal suatu mantra, tak berapa lama terlihat sebuah sinar berwarna orange dari telapak tangan sang paranormal. Tidak mau kalah pula anak gadis pak budiman melakukan hal yang sama, akan tetapi anehnya raga anak gadis pak budiman terbelah menjadi 5.
 
Semua yang menyaksikan pertarungan ini pun merasa kaget dan tercenggang. Terlihatlah 5 sinar berwarna merah dari telapak tangan anak gadis pak budiman. Rupanya sang makhluk yang menguasai jasad anak gadis pak budiman ingin menunjukan kesaktiaannya. Dengan seketika mereka membenturkan tenaga dalam masing-masing. Sungguh di luar dugaan, sang paranormal terpental sejauh 5 meter.
 
Sang paranormal yang membentur tembok pun langsung pingsan tidak sadarkan diri, darah segar pun mengalir dari kepalanya. Dengan serentak warga menolong dan membawanya kerumah sakit.
 
Sementara itu, pak kyai yang baru tiba bersama muridnya yaitu ki banyu tidak mengetahui kejadian tersebut. Pak kyai baru mengetahui setelah pak budiman bercerita. Ketika pak kyai tiba bersama muridnya, langsung di sambut oleh tatapan sinis anak gadis pak budiman. Suasana di ruangan rumah pak budiman berubah menjadi panas.
 
Sepertinya makhluk tersebut tidak menginginkan kedatangan pak kyai dan muridnya. Ketika pak kyai hendak mengobati, tiba-tiba makhluk yang bersemayam di anak gadis pak budiman bangkit dan menyerang pak kyai, pak kyai yang sudah siap menerima serangan hanya menahan serangan tersebut dengan tenang.
Makhluk tersebut sepertinya tidak bisa menyentuh tubuh pak kyai, yang sudah terlebih dahulu melindungi tubuhnya dengan benteng Asma Allah.
 
Akhirnya makhluk tersebut pun marah dan mengeluarkan cahaya merah dari kedua tangannya. Sepertinya ia ingin mencoba kehebatan pak kyai. Pak kyai yang sudah siap, membalas dengan menggunakan ajian pukulan malaikat.
 
Kemudian mereka berdua saling membenturkan kedua ajian tersebut, akhirnya makhluk tersebut pun mental. Tidak terima dengan kekalahan, makhluk tersebut pun pergi memanggil bantuan. Ki banyu hanya diam sambil melihat situasi. Karena pertempuran yang sesungguhnya belumlah di mulai.

Jam pada malam itu menunjukkan pukul 10.00 malam. Suasana di rumah pak budiman yang begitu ramai membuat pak kyai dan muridnya agak sedikit risih. Tiba-tiba angin kencang berputar di sekeliling rumah pak budiman. Karena melihat sedikit situasi yang sedikit aneh, pak kyai dan ki banyu keluar rumah untuk melihat keadaan.
 
Kemudian pak kyai dan ki banyu membuka penglihatan mata ketiganya (Mata Dewa / Third Eye). Subhanallah, telah berdiri sesosok makhluk tinggi besar kurang lebih 60 meter, makhluk ini di kenal dengan nama "Jembalang." Makhluk dengan sorot mata merah dan kuku yang sangat tajam ini terlihat sangat marah melihat pak kyai dan ki banyu...! (Bersambung).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar