--> Skip to main content

Kedatangan Mobil Luxury Sport Misterius

Suasana dicafe kebetulan sedang sepi. Kibanyu dan kyai Tapa Geni sedang menikmati secangkir Kopi Latte yang hangat. Karena cuaca diluar sedang hujan deras.

Suasana yang dingin terasa pas ditemani secangkir kopi. Hanya ada dua orang pelayan yang sedang sibuk merapikan gelas dan meja tamu. Biasanya dicafe ini sangat ramai, bahkan sampai kehabisan tempat duduk.

Mobil Luxury Sport

Tiba-tiba datanglah sebuah Mobil Luxury Sport yang sangat mewah dan berkelas. Keluarlah sang pemilik mobil yang berperawakan seperti orang eropa. Tanpa diduga orang tersebut mendatangi kibanyu dan Kyai Tapa Geni yang sedang menikmati secangkir kopi.

Orang asing itu memperkenalkan diri bernama Mr Hands. Ternyata Mr Hands menguasai bahasa Indonesia dan ini membuat kibanyu dan Kyai Tapa Geni sedikit lega. Karena tidak semua orang bisa menguasai bahasa Inggris.

Setelah berbincang cukup lama, akhirnya Mr Hands membuka topik yang sedikit mengerucut. Ia bercerita tentang istrinya yang mengalami sakit aneh, setelah beberapa minggu pindah kerumah yang baru ia tempati. Istrinya terkadang seperti lepas kendali dan hilang kesadaran. Hal ini yang membuat Mr Hands sedikit bingung. Karena ketika tinggal di kota Paris, hal tersebut tidak pernah terjadi. Dan yang lebih aneh lagi Mr Hands menceritakan itu semua kepada orang yang baru ia kenal dicafe!

"Apa yang membuat anda sampai kesini, tanya kibanyu pada Mr Hands"

"Saya juga tidak tahu pasti, hanya saja beberapa hari yang lalu saya bermimpi bertemu seorang kakek agar menemui seseorang dicafe pada hari dan jam yang sama, yaitu tanggal 09 september pukul 09.00 pm"

"Wow! Petunjuk yang begitu akurat, guman kibanyu dalam hati"

"Kalau begitu sebaiknya kita bergegas kerumah Mr, ucap Kyai Tapa Geni"

Akhirnya mereka bertiga berangkat menuju rumah Mr Hands. Tak beberapa lama sampailah dirumah Mr Hands. Suasana dirumah tersebut begitu tegang. Keluarga dari istri Mr Hands sedang berkumpul dan berdoa untuk keselamatan istri Mr Hands yang sedang terbaring lemah tak berdaya.

Kedatangan kami sepertinya sudah ditentukan Sang Pencipta. Tanpa buang waktu segera saja Kyai Tapa Geni dan Kibanyu memulai proses penelusuran, radar ghaib pun diaktifkan dan beberapa pasukan ghoib diturunkan membuat pagar disekeliling rumah Mr Hands. Alhasil istri Mr Hands yang bernama Rini pun bangkit dan mulai lepas kendali, sepertinya ada sosok makhluk yang menguasai raga Rini.

Komunikasi pun terjadi antara kami dan makhluk tersebut.

"Kenapa kamu menguasai raga Rini, tanya Kyai Tapa Geni"

"Aku ingin membunuh orang ini dalam tempo 2 bulan, dan targetku pasti mati. Ucap makhluk"

"Mati itu ditangan Tuhan, bukan ditangan kamu, ucap kibanyu"

"Ya sudah sekarang kamu keluar dari raga Rini, ucap Kyai Tapa Geni"

"Kalahkan aku dulu dan pasukanku baru aku akan pergi, ucap makhluk tersebut"

Akhirnya Kyai Tapa Geni melawan raja makhluk tersebut. Pertempuran hebat pun terjadi. Angin yang berputar dengan kencang mengelilingi rumah Mr Hands. Misteri sakitnya Mrs Hands sedikit demi sedikit mulai terbuka.

Tidak menunggu beberapa lama, akhirnya Kyai Tapa Geni berhasil melumpuhkan makhluk tersebut. Dan Kibanyu berhasil melumpuhkan anak buah makhluk tersebut. Akhirnya raja makhluk tersebut pun mengaku kalah dan kembali ketempat asalnya.

Berkat pertolongan dan perlindungan Tuhan, misteri ini pun terpecahkan. Mr Hands dan keluarga mengucapkan rasa syukur atas keselamatan dan pertolongan Tuhan kepada istrinya.

Tak beberapa lama Kibanyu dan Kyai Tapa Geni pamit pulang, dengan tanpa di duga Mr Hands memberikan sebuah amplop berisi uang $ 1000 Dollar kepada kibanyu dan Kyai Tapa Geni. Sebenarnya Kibanyu dan Kyai Tapa Geni menolaknya, akan tetapi Mr Hands memaksa untuk diterima. Dan akhirnya karena tidak mau mengecewakan, diterima pula uang pemberian Mr Hands.

Sedikit cerita ini semoga bisa diambil sisi positifnya.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar