--> Skip to main content

Teror Kuntilanak X Terheboh

Hallo sobat semua yang masih setia mengikuti kisah-kisah misteri. Pada kisah kali ini penulis akan membagikan sebuah kisah yang mungkin saja ada yang pernah mengalami atau bahkan ada yang percaya tidak percaya. Jadi semua terserah anda yang menyimpulkan.

Sudah banyak orang yang menganggap kalau di kota seperti jakarta, tangerang, bekasi maupun bogor ini masih ada cerita-cerita yang berkaitan dengan keberadaan setan atau hantu. Ada juga yang menganggap cerita tersebut hanyalah sebuah hayalan belaka. Mereka menganggapnya mungkin dikota yang seramai ini mana mungkin ada hantunya.


Banyak orang yang menganggap makhluk halus sudah banyak yang mengungsi kepinggiran kota atau ke gunung yang mana tempat-tempat yang dituju masih sepi. Dan membentuk komunitas disana.

Pendapat ini ternyata tak sepenuhnya benar. Buktinya, ditengah gemerlapnya lampu-lampu kota, masih banyak orang yang mengalami kejadian-kejadian aneh diluar logika, yang sudah barang tentu sulit diterima oleh akal sehat manusia.

Diceritakan oleh ujang, pria bertubuh kekar dengan perawakan tegap seperti rambo tersebut bertugas menjadi satpam dikawasan perumahan elit di daerah Tangerang-Selatan. Ia bercerita kepada penulis dia pernah mengalami kejadian-kejadian aneh ketika bertugas malam.

Ujang menduga bahwa kejadian aneh tersebut bersumber dari kompleks pemakaman dibelakang perumahan dan juga berdekatan dengan rawa yang terlihat agak angker. Auranya memang cukup sangar. Maklum saja pemakaman yang sudah cukup lama. Jadi bisa saja komunitas makhluk halus berkembangbiak di sana.

Salah satu pengalaman menegangkan itu terjadi pada akhir juli 2015, di malam jumat. Kala itu waktu menunjukkan pukul 12.30 tengah malam. Ujang yang bertugas keliling sementara udin menjaga pos ronda.

Dengan menggunakan sepeda secara perlahan, ujang mengawasi rumah satu persatu dengan sangat teliti. Karena di khawatirkan takut terjadi pencurian ketika ujang bertugas. Malam itu, tak terasa jalan yang ia lalui memasuki area pemakaman, tanpa rasa takut sedikitpun karena sudah terbiasa melewati area pemakaman tersebut dan selama ini tidak pernah mengalami kejadian-kejadian aneh.

Namun di malam jumat itu sepertinya suasana sangat berbeda. Saat melewati pemakaman ujang mengalami kejadian yang cukup menegangkan. Ketika sedang asyik mengayuh sepeda, secara tiba-tiba rantai sepeda terlepas, sehingga sepeda tak bisa berjalan.
Tanpa menaruh curiga, ujang segera turun dari sepeda untuk memperbaiki rantai yang terlepas tersebut. Belum sempat ia memperbaiki rantai tersebut, mata ujang selalu ingin mengarah kepemakaman, nampak samar-samar wanita berambut panjang memakai gaun putih.

Ujang mulai merasakan ada kejadian yang tidak beres akan menimpanya. Sebelum ia sempat berbuat sesuatu, tiba-tiba terdengar wanita itu tertawa dengan suara mengerikan. Ya, tawa itu terdengar dengan amat jelas, dan tak henti-hentinya tawa itu diperdengarkan, seolah ingin menakuti ujang. Sementara itu, ujang makin terkesima melihat pemandangan tersebut. Seumur-umur, baru pertama kali ini ia bertemu langsung dengan makhluk halus yang sudah pasti bernama kuntilanak itu.

Sementara, sesosok wanita berambut panjang dan bergaun putih dengan wajah putih pucat masih terus tertawa, seolah ingin menghancurkan pertahanan bathin ujang. Sementara ujang masih berdiri mematung di dekat sepedanya, perlahan namun pasti makhluk tersebut mencoba mendekatinya.

Ya, wanita misterius itu berjalan seperti melayang, seperti tertiup angin. Namun untungnya, ujang menguasai sedikit kesadaran dan sisa-sisa keberanian. Ia segera mengucap istigfar, seraya mencoba mengontrol dirinya untuk tidak takut dengan makhluk tersebut. Ujang mencoba menarik nafas secara perlahan dan membaca ayat kursi dan an-nas yang di pelajarinya dari pesantren.

Kemudian setelah itu ia mengambil sebuah batu kerikil lalu ditiupnya batu tersebut dan dilemparkan ke arah makhluk tersebut. Mendapat lemparan seperti itu, si kuntilanak tersebut seperti kepanasan. Dia langsung terbang ke arah pohon nangka dan menghilang di tengah gelapnya malam. Namun suara tawanya masih terdengar melengking dari kejauhan.
Ujang pun bersyukur sambil menarik nafas lega. Godaan makhluk halus tersebut akhirnya mampu di lawannya. Ia pun segera memperbaiki rantai sepedanya yang terlepas dan bergegas keliling kembali menjalankan tugas. Doa disini menjadi peranan yang sangat penting, karena doa merupakan senjata bagi kaum yang beriman.

Bagaimana sobat seru kan ! ceritanya. Yang pasti bikin jantung berdetak cepat. Baiklah penulis mohon pamit, semoga kisah ini bisa di ambil sisi positifnya.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar