--> Skip to main content

Asus Zenpad 8 Misterius

   ♪♫....Tak pernah terpikir olehku, Tak sedikitpun ku bayangkan     Kau akan pergi... tinggalkan ku sendiri     
Begitu sulit ku bayangkan, Begitu sakit ku rasakan     Kau akan pergi... tinggalkan ku sendiri     
Dibawah batu nisan kini kau telah sandarkan     
Kasih sayang kamu begitu dalam     Sungguh ku tak sanggup ini terjadi     
Karena ku sangat cinta...♪♫ 

Suara dengan karakter kuat milik Darmuji mampu menghipnotis pengunjung Cafe dimana dia sedang tampil malam ini bersama bandnya. Seakan dia menjiwai lagu milik ST12 ini membuat beberapa pengunjung ikut menitikan air mata terbawa suasana. 

Asus Zenpad 8

“Ji... Kamu bareng kita gak? Daripada pulang sendirian...” kata Ngatiran, salah satu temannya ketika didepan pintu Cafe setelah bubaran acara ditempat itu. 

“Trims Bro... Kali ini saya pulang sendiri saja deh, sekalian ngilangin stres” kata Darmuji dengan senyum tipis. 

“Oke deh... Hati-hati ya!!” timpal Santoso temanya satu lagi. 

Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan Darmuji yang malam itu ingin sendiri diperjalanan pulangnya. 

Entah apa yang ada dibenaknya, Darmuji pun melangkahkan kakinya menyeberang jalanan yang agak sepi malam itu tanpa menoleh kekiri dan kanan. Dan... setibanya di ditengah jalan, sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi menerjang kearahnya, kemudian... 

....Ciiiitttttt.... Brakk....!!! 

Tubuh Darmuji terpental beberapa meter dengan kepala membentur aspal, darah mengucur deras ditelinga dan hidungnya, nafasnya tersenggal, namun... Sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya, satu bayangan gadis manis sempat terlintas dikepalanya... Suparmi. 

●●●●● 

Satu minggu sebelum kejadian yang menimpa Darmuji, Siang itu memang tak terlalu panas. Di sebuah rumah yang lumayan besar, sudah tampak orang saling berjubel memenuhi rumah itu. Ada teriakan dan jeritan tangisan yang terdengar dari dalam rumah yang biasanya tenang itu. 

Di dalamnya, terlihat seorang gadis terkapar tak berdaya. Tubuh gadis itu putih pucat, matanya terbelalak, dan masih ada tali tambang yang melilit dilehernya. Beberapa tetangga mencoba memberi pertolongan dan yang lainnya menghubungi rumah sakit. 

Tapi, kelihatan bahwa gadis itu tak menampakkan reaksi. Tubuhnya melemah tak berdaya. dengan satu helaan napas yang berat, gadis itu akhirnya meninggal dunia. Seluruh orang yang ada disitu berduka dan seakan tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. 

Mereka semua yang ada dalam rumah saling bertanya-tanya perihal kematian gadis itu. Terjadi saling bisik diantara mereka yang menyaksikkan kejadian ganjil itu. 

”Suparmi bunuh diri karena akan dinikahkan pilihan bapaknya”, bisik salah seorang tetangga. 

”Lho... Tapi kenapa kok sampe' bunuh diri?”, tanya seoarang yang ada didekatnya. 

”Mungkin karena dia lebih milih Darmuji. Makanya ketika dia dipaksa bapaknya menikah dengan orang lain. Dia putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya”, yang lainya menimpali. 

Saat itu ramai orang saling berspekulasi membicarakan kematian Suparmi yang menggenaskan. Dan, berita inipun terdengar oleh Darmuji yang memang masih tetangga dengan gadis itu. Diapun terkejut dan shock dengan peristiwa ini. Oleh karena kematian kekasih hatinya itulah yang membuat pemuda ini seolah tidak bergairah lagi hidup didunia ini. 


●●●●● 

Awan mendung yang mewarnai alam membuat suasana sore itu menjadi gelap. Tapi, keadaan ini tidak menyurutkan langkah beberapa orang termasuk teman Bandnya yang mengantar jasad Darmuji ke tempat pemakaman. 

Suasana yang khidmat selama pemakaman jasad Darmuji terusik oleh suara guruh dan rintik hujan yang mulai turun ke area kuburan. Dengan maksud supaya para pelayat tidak kehujanan, ustadz Askuri menyingkat prosesi pemakaman tersebut. 

Setelah para pelayat dan keluarga meninggalkan makam tersebut. Pak Handoyo dan Lek Sutopo yang bertugas mengurukan tanah kelubang dimana jasad Darmuji terbaring melakukan tugasnya. Dan, tak berapa lama, selesai sudah kewajibannya sebagi penggali kubur. 

Tapi, keanehan terjadi ketika kedua orang tersebut hendak meninggalkan tempat itu, tiba-tiba.... 

    “Inilah saat terakhir ku melihat kamu... Jatuh air mataku menangis pilu... Hanya mampu ucapkan... Selamat jalan kasih...” 

Tentu saja suara yang berasal dari dalam kuburan Darmuji membuat kedua orang itu lari tunggang langgang. Dengan sekuat tenaga mereka berlari kerumah keluarga Darmuji yang memang tak jauh dari area pemakaman. 

Tentu saja cerita dari kedua orang tersebut membuat gempar orang-orang yang ada disitu termasuk Pak Ustadz dan para pelayat yang belum pulang setelah pemakaman tadi. 

”Untuk mengetahui yang sebenarnya, bagaimana kalau' kita ke makam darmuji dan memeriksanya, supaya tidak terjadi fitnah... Tentunya dengan seijin keluarga almarhum”, kata pak Ustadz yang langsung disetujui oleh keluarga Darmuji. 

●●●●● 

Gerimis hujan telah mereda dan berganti dengan cuaca yang cerah. Tapi, suasana cerah malam itu tidak secerah wajah-wajah beberapa orang yang kembali kekuburan Darmuji. Suasana malam itu sungguh mencekam dan membuat beberapa orang merinding ketakutan. 

Ketika jarak mereka dengan kuburan Darmuji tinggal beberapa langkah lagi... 

    ♪♫.... Satu jam saja ku telah bisa... Cintai kamu, kamu, kamu dihatiku, Namun bagiku... melupakanmu, Butuh waktu ku seumur hidup... ♪♫ 

Ternyata... Apa yang dikuatirkan orang-orang itu benar-benar terjadi. Persis seperti yang diceritakan kedua penggali kubur tadi, dari dalam kuburan Darmuji mengalun suara merdu yang mengharukan dan juga... Menakutkan!. 

Orang-orang mulai panik, beberapa malah ada yang lari ketakutan. Kemudian Pak Ustadz Askuri berteriak lantang, 

“Jangan ada yang lari, jika itu suara setan, ketahuilah bahwa manusia adalah mahluk yang paling mulia!!” 

Kemudian Pak Ustadz menyuruh beberapa orang menggali kembali kuburan Darmuji. Sebenarnya banyak yang menolak karena takut, namun akhirnya bersedia karena Pak Ustadz meyakinkan mereka. 

Setelah beberapa menit tanah makam milik Darmuji dibongkar, terlihatlah sosok mayat yang masih lengkap dengan kain kafannya. Tapi... ketika orang-orang yang ada disekitar makam itu masih tertegun dengan apa yang dilihatnya... Sesuatu bergerak dibalik kain kafan yang membungkus mayat Darmuji. Dan... Intro lagu kesukaan Darmuji mulai terdengar... 

Pak Ustadz yang melihat kejadian tersebut secepat kilat terjun kebawah, orang-orang yang melihat menggigil ketakutan, suasana semakin menegangkan. Ketika Pak Ustadz menyingkap kain kafan didepannya... Tiba-tiba... Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri!! 

....Pak Ustadz Askuri melihat sebuah ponsel Asus Zenpad 8 terbaru  tertinggal didalam kain kafan Darmuji sedang berbunyi dengan nada dering lagu milik ST12 menandakan ada yang sedang menelpon nomer Hp keren tersebut.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar