--> Skip to main content

Nice Comment On Blogger

Berkomentar dalam posting yang kita anggap layak merupakan hak setiap pengunjung blog. Setiap orang pasti memiliki asumsi yang berbeda-beda.

Ada yang berkomentar serius, lucu, sedikit menggelitik, pedas seperti sambal kacang, kejam seperti perampok Bank dan bahkan sampai ada yang gagal paham 😂


Semua itu tidak terlepas dari kemampuan otak para pengunjung merespon tulisan yang dibacanya. Jadi, apa pun komentar pengunjung itu sah-sah saja selama tidak berkomentar spam dan menaruh link hidup. 😪

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari blog yang memiliki komentar. Terutama mereka yang memiliki komentar yang cerdas dan berkualitas. Berikut ini manfaat dari hasil komentar yang berkualitas.

Manfaat Dari Komentar Berkualitas

1. Blog akan diperhatikan oleh Google dan Pengunjung sebagai blog yang aktif dan selalu update.

2. Rangking blog dimata search engine Google akan meningkat

3. Blog akan dilihat banyak pengunjung baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

4. Bisa dikatakan blog tersebut berpotensi sebagai blog populer dan eksis.

5. Terjalin hubungan yang baik antara pengunjung blog dan admin blog.

• • • • • •

Penyair Sufi dari Afganistan El Jalalludin Rumi punya puisi yang bagus : “Kehidupan serupa tinggal di losmen. Setiap hari tamunya berganti. Tapi siapa pun tamunya, jangan lupa selalu tersenyum”. 

Tich Nath Hanh, seorang Bhiksu Zen dari Vietnam menyebut keadaan bathin seperti ini dengan “Present moment wonderful moment”. Bila manusia kebanyakan hanya berbahagia jika menjadi majikan. 

Sedangkan Santo francescus javanicus dari Assisi, pendeta katolik kelahiran Italia ini justru damai tatkala hanya menjadi pelayan. 

Dalam bahasa kebanyakan, orang-orang seperti ini disebut ‘Berkorban’. Namun bagi yang melaksanakannya, mereka merasa damai sekaligus menjaga keseimbangan alam. Kadang disebut menyatu dengan nyanyian alam. 

Jadi, pesan yang disampaikan oleh mereka kemungkinannya adalah :     

√ Di tengah miliaran manusia yang hanya mau menang, harus ada yang mengambil kekalahan.     

√ Dalam alam arus zaman yang mengagungkan kemewahan, harus ada yang mengenakan baju kesederhanaan.     

√ Ketika kehidupan bergejolak seperti samudera keriuhan, mesti ada yang istirahat dalam keheningan. 

3 point diatas hanya bisa dikupas bagi mereka yang tingkat pemikirannya sudah setingkat dengan dewa seperti admin blog ini. Jadi mohon maaf bagi mereka yang belum memahami bahkan gagal paham. Karena untuk memahami tulisan yang super jenius ini hanya bisa dipahami oleh mereka yang sudah melakukan upgrade ke OS yang lebih tinggi lagi 😂

Jika memahami tulisan diatas, saya teringat tausiyah dari Mr Djack Van Burg “Dalam membuat postingan  artikelnya, saya selalu melandasinya dengan "Innamal A’malu Binniati Wa Innama Likullimriin Ma Nawa." Insya Alloh ikhlas lahir bathin berbagi tulisan bagi semua yang sudi mengkosumsinya...” katanya 

“...Dengan demikian jika ada pengunjung yang komentar seperti yang semua orang ributkan saat ini, yaitu kata-kata populer seperti Tumbal, NJimak, Khodir dan Nice post pastinya bukan masalah besar bagi saya. Asal tidak menaruh link yang menyebabkan blog terkena tilang dan kartu kuning.” lanjutnya sembari menghabiskan kopi dua botol dengan sedotan cendol 😂

Jika diambil sisi positifnya, paling tidak mereka yang berkomentar Tumbal, NJimak, Khodir dan Nice Post, sudah rela berkorban membuang beberapa kuota paketannya hanya sekedar mengunjungi blog kita. Dan itu sudah merupakan pengorbanan bagi mereka terserah apa niatan mereka. 

Jadi tidak perlu ragu untuk membuat artikel di blog jika khawatir komentar yang tidak anda sukai bergentayangan di postingan anda. Gampangannya, seperti lagu milik Deep Purple dengan title "Smoke On The Water" yang mungkin saja artinya “Anggap semuannya baik-baik saja meskipun anda merasa dunia anda tidak baik-baik" 

Atau, jika anda benar-benar terganggu dengan komentar-komentar tersebut, anda bisa kasih peringatan di blog anda dengan tulisan “Jika anda nekat berkomentar Tumbal, Njimak,  Khodir dan Nice Post, saya juga nekat minum baygon atau gantung diri diatas pohon jengkol”, barangkali mereka kasihan dan tobat serta merubah cara mereka dalam berkomentar, he..he 😅

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar