--> Skip to main content

Ngopi Dengan Kue Pancong

Pagi yang dingin, ditambah rintik hujan gerimis menutupi setiap sudut cakrawala. Hawa dingin yang berselimut kabut menyelimuti pelosok desa yang tadi malam admin singgahi.

Suasana pedesaan akan selalu membuat kita kembali untuk mengenang deretan memori akan kenangan bersama orangtua, kakek, maupun buyut kita yang kebetulan tinggal di desa.


Hamparan sawah yang luas dan hijau, akan membuat sejuk mata dan sudut pandang kita pun akan bertambah luas lagi. Jika kita sedikit saja merenungkan setiap dari apa yang kita lihat dan kita dengar.

Sejuknya udara di desa dan suara aneka burung yang bernyanyi seakan membuat setiap hati yang mendengarnya menjadi tentram dan nyaman. Tak terdengar suara bisik dari kendaraan maupun dari mesin pabrik yang kita dengar di kota.

Desa yang di selimuti oleh berbagai macam pohon akan membuat suasana dan udara di sekitarnya menjadi sejuk. Aroma kopi pun terlihat oleh mata yang mengepul saat di seduh oleh air panas. Secangkir white coffee kembali menemani admin pagi ini.

• • • • • •

By the way, tidak ada salahnya jika kita terus selalu belajar dan belajar, baik dari kisah masa lalu, saat ini maupun dari kisah orang lain. Seperti kisah dibawah ini yang mungkin juga bisa kita jadikan pelajaran bersama.

Well, bagi Satria Vampire Luckyshov yang selalu memakai Dasi kupu-kupu dan setelan jas yang tiap harinya selalu nangkring di Cafe atau Resto, hidangan berkelas itu wajib baginya. Terlebih jika menu santapannya telah menjadi gengsi tersendiri, contoh 1 gelas kopi saja bisa dihargai 250.000 IDR atau 1 porsi kentang goreng mencapai 500.000 IDR.

Jika ditanya, “Ar U everyday like this Sir?”, Dia hanya berkata, “ahk.. nek tiap hari makan makanan koyok ngene iki yow wis Istiqomah kali brow... sing penting orang memandang saya sebagai Dhemit terhormat”.

Lain halnya dengan Si Paijo Pocong Melompong, dengan pakaian selembar kain kafan lusuh yang sering sarapan semangkuk Bubur ayam dipinggir jalan saja menurutnya kenikmatannya melebihi makan beralaskan keramik di restoran mahal.😱

Menurutnya sih, mau makanan apapun yang dimakan jika sudah masuk perut keluarnya pasti sama, “just be the Shit!!” jawabnya. Dan dia juga beralasan bahwa Ketika kesederhanaan itu tidak menjadi dasar hidup, pastinya akan capek mengejarnya. Padahal kesederhanaan itu merupakan awal dari kehormatan. WoW, KeReeeen..!! 🙋👍

Dari perbedaan cerita kedua dhemit diatas, mana sih alasan-alasan yang masuk akal yang dilontarkan kedua Dhemit tersebut jika memang kehormatan yang menjadi tujuan mereka? Karena, di jaman seperti sekarang ini biasanya Dhemit-dhemit yang ber-Gengsi akan terlihat terhormat dibanding Dhemit yang terlihat sederhana.😪

Salah satu contoh kecil tentang ’Kehormatan’ yang terjadi pas malam jum'at kemaren. Pada waktu itu hari menjelang subuh dan KuntiLucky mau pulang dari dinas gentayangannya. Kebetulan Si KolorIjo Merana yang juga mau balik kandang lewat dengan keranda Mayatnya,

“Mau pulang neng, bareng yukk?”😂 iseng-iseng dia menyapa, “Heh!! bareng kamu naik begituan... Memalukan kalee!!😪 Dimana kehormatanku jika para tetangga kuburan melihatku nanti? Mending bawa Avanza, pergi sono!!” jawab Dhemit Centil tsb sinis.😒

Nah Loh... !?!?😯

Dan beberapa waktu yang lalu malah lebih cetar membahenol. Disuatu daerah di Desa Kuburan keramat binti amit-amit terjadi pemilihan kepala suku, dan hasil perolehan suara dimenangkan oleh Genderuwo Angker dengan total nilai suara 99% dibanding Wakijo SiTuyul Lebay yang cuma 1% (itupun yang milih hanya Istri dan anak²nya).😌

Alasan penduduk setempat memilih si Genderuwo karena beliau terlihat lebih Terhormat, Kaya dan berwibawa. Padahal, penduduk Desa setempat memilihnya dikarenakan mereka mendapat amplop berisi 500.000 IDR perK.K!! 😱

Dulu sewaktu ngopi berjama'ah di Warkop Bungurasih milik Mbah Joko bersama sahabat lama saya Djack Djerangkong yang notabene motivator ulung yang sering mendapat undangan di beberapa negara untuk menjadi pembicara suatu forum tentang kehormatan, saya sempat bertanya tentang apa yang bisa membuat orang menjadi terhormat. Dia menjawab, 

“kita harus bisa membedakan mana ’penghormatan’ dan mana ’kehormatan’. Penghormatan itu bisa dibeli, baik dengan uang atau karena posisi. Penghormatan adalah semu, sebab jika tidak ada lagi uang atau tidak menduduki lagi posisi tertentu, penghormatan akan sirna” ungkapnya.😪 lalu dia melanjutkan,

“Sedangkan kehormatan diperoleh dari nilai, sikap dan prilaku yang terhormat. Para pendiri bangsa memperoleh kehormatan sebab mereka mempunyai sikap dan perilaku yang terhormat itu. Mereka adalah orang-orang yang berperilaku sederhana dan tidak mencari penghormatan.” katanya menutup pembicaraan sembari nyucup kopi yang telah dingin. ☕😪

Nah, bagi para Dhemit terhormat yang telah sudi bergentayangan di area pemakaman angker ini, kesederhanaan itu sangat penting. Sebab, dari kesederhanaan pula semua mahluk yang memandangnya akan respect. So, apa yang anda inginkan?😪 Kehormatan, Penghormatan atau malah Tidak Terhormat sama sekali? 😰😱

Tanpa berpikir lama-lama lagi admin mohon pamit kebelakang, banyak dhemit dan tuyul yang mau pada setot uang..!! Dan admin hanya bisa berdoa kepada anda semua, semoga cepat waras..!! 😱😝

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar