--> Skip to main content

The Legend Of Tuyul

Well, Manusia hidup selalu dipenuhi dengan masalah-masalah yang selalu ada setiap harinya. Sejak lahir, manusia ditakdirkan dengan akal pikiran didalam kepalanya. Satu kesatuan yang membuat mereka beda dari ciptaan lainnya. Tumbuh dan berkembang, dan akhirnya musnah tertelan zaman. Inilah yang dinamakan Hakikat kehidupan.

Orang berkeyakinan bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya. But, apakah mereka tau bahwa tingkat masalah itu berbeda-beda dan tak bisa diselesaikan dengan cara yang sama?


“Masalah yang kita hadapi tidak dapat kita pecahkan dengan pola berfikir yang sama seperti ketika kita memecahkan masalah tersebut.” (Albert Einstein)

Jadi intinya jika anda mempunyai permasalahan yang sulit untuk dipecahkan, tidak ada salahnya minta nasehat kepada orang tua, saudara, teman, atau kepada orang yang sudah ahli dibidangnya.

By the way, agar semua masalah hidup anda bisa menjadi sedikit berkurang, tidak ada salahnya anda membaca al kisah dibawah ini dan semoga bisa menjadi solusi yang tepat saat kepala anda begitu tegang dengan yang namanya masalah..!

Al kisah, pada jaman dahulu kala hiduplah Keluarga miskin yang tinggal di rumah yang sangat memprihatinkan dengan kondisi rumah yang berdinding dari anyaman bambu dan atap yang bocor bila terkena hujan. Rumah tersebut di huni oleh keluarga kecil, sang Suami Pak Tarno dan Istrinya Bu Tukiyem beserta 2 orang anak, Mbak MAR yang berumur 17 dan Dek YUL 7 tahun. Rumah keluarga ini tak jauh dari rumah kediaman Pak Lurah Mansur yang kaya raya, tapi, walaupun begitu tampaknya bukan jaminan bagi mereka untuk mendapat perhatian dan bantuan dari tetangganya tersebut.

“Ini si bungsu, kalau lihat anak pak lurah pake' pakaian bagus minta di beli'in, sedang untuk makan sehari-hari saja susah”, ungkap Bu Tukiyem yang malang itu curhat kepada tetangganya jika anaknya yang paling kecil menangis minta sesuatu,

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, keluarga ini hanya mengandalkan pendapatan dari berjualan sayuran di depan rumahnya. Sedangkan sang ayah, Pak Tarno hingga saat ini tidak memiliki pekerjaan tetap untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Meski mempunyai rumah tak jauh dari rumah kediaman Pak Lurah Mansur, namun apa yang dirasakan oleh keluarga ini ternyata tidak berbanding dengan apa yang dimiliki oleh sang Lurah. Selain memiliki rumah paling mewah di desa tersebut, Lurah tersebut juga diketahui memiliki mobil Lamborgini, kolam renang dan Pesawat pribadi.

Pada suatu Malam Mbak Mar sang kakak berada di dalam kamarnya sedang menata beberapa baju yang baru kering dari jemuran, sedangkan sang Adik duduk di atas tempat tidur memperhatikanya. Beberapa saat kemudian si Adik bertanya kepada kakaknya,

“Mbak Mar... aku kan dah besar, Boleh pinjam LIPSTIK gak Mbakk?”, tanya adiknya, karena pada sore harinya dia melihat anak pak Lurah yang sedang berulang tahun dan berdandan sangat cantik sekali waktu itu, dan kejadian itu membuat sang adik menjadi iri.

“Gak boleh Dek...”, kata si kakak sembari mencoba CD yang baru di jahitnya,

“klo... TANKTOP yang itu?”, tanya Adiknya lagi memelas,

“Gak boleh Adikku yg manissss...!”, kata kakaknya lagi dengan gemes, 😅

“ROK MINI yang Pink itu Mbakk?”, si Adik tetep Ngeyel, 🙏

“Gakkk...B..O..L..E..H..!”, kata sang kakak mulai gerah, 😤

“eng... klo gitu... pinjemin CD Mbak yang barusan di jahit itu aja deh, yang itu kan... gak bagus-bagus amat...”, si Adik pantang menyerah, 😌

Akhirnya hilang juga kesabaran si Kakak, dengan suara yang tinggi dia membentak....

“ .....Klo gak boleh... ya gak boleh Adikku YULIANTO... kamu kan laki-laki !!!”, katanya sembari jewer kuping adiknya, 😤

Si Adik : ”Emmmaaakkkkk.... Mbak jahaatttt...!”, teriaknya sembari menangis dan berlari kepangkuan Bu Tukiyem. 😭

Suasana malam pun berlanjut dengan di iringi hujan deras dan sambaran petir, membuat suasana menjadi nyaman saat tidur malam. Nyanyian burung malam pun sesekali terdengar, seakan mengelilingi kediaman rumah Pak Tarno.

Suasana heboh mengejutkan banyak orang pada pagi harinya di karenakan, Yulianto Si Adik ditemukan mati bunuh diri. Dan sebelum mengakhiri hidupnya, dia sempat menulis surat wasiat untuk dibaca keluarganya bahwa setelah dia mati dan jika beruntung arwahnya tetap gentayangan, dia bertekad untuk mencuri harta benda siapa saja jika ada orang yang kaya tapi pelit, karena itu sebagai bentuk balas dendam akibat dari ketidak-pedulian tetangganya pada waktu itu yaitu Pak Lurah Mansur kepada orang yang kesusahan. Dan dia juga meminta maaf jika harus meninggalkan keluarganya dalam keadaan seperti ini.

By the way, setelah kejadian itu jika ada orang kehilangan uang pasti di kaitkan dengan kejadian diatas, “Pasti itu perbuatan Si YUL”, atau “Siapa lagi klo bukan hantunya YUL”, atau, dan ini yang membuat cerita ini jadi terkenal “pasti ITU YUL... ITU YUL...!!!”. dan..sampai artikel ini ditulis The Legend of Ghost ini familiar dengan sebutan IIIIIIIIIIHH... TUYUL . 😝

Nah, setelah asyik membacanya cerita diatas, coba tengok kebelakang anda siapa tahu ada makhluk diatas yang sedang memperhatikan anda he..he.. 😂

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar