--> Skip to main content

Seekor Nyamuk

Hallo sobat pembaca semua yang selalu mengikuti perkembangan ilmu kajian, apa kabarnya..? Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Dan Semoga seiring bertambahnya usia kita, bertambah pula pengetahuan dan wawasan yang kita pelajari.

Karena sebagaimana nasehat yang sering admin pernah dengar dahulu bahwa carilah ilmu sampai ke negeri cina. Maksudnya adalah carilah ilmu dan pengetahuan tersebut, walaupun harus menyebrangi lautan, sampai menemukan isinya.


Pada kesempatan yang indah ini, penulis akan membagikan sebuah artikel khusus permintaan saudara Alvin Penjaga Hati, yang menanyakan apakah ada yang bisa dipelajari dari "Seekor Nyamuk". Artikel ini adalah request dari beliau. Dan semoga apa yang saya sajikan bisa memuaskan para pembaca dimana pun anda berada.

Sebelum kita mulai seperti biasa, siapkan dahulu segelas kopi, boleh kopi hitam atau di campur susu terserah selera masing-masing agar nanti di tengah-tengah membaca artikel tidak kekeringan..ok.

Malam jum'at kliwon yang lalu suasana di tempat ku terasa sepi, yang ku lihat di luar suasana agak gerimis, hening & berkabut. Yang pasti dingin dan penuh misteri.

Ku coba melangkah keluar rumah, terlihat beberapa kelebatan bayangan hitam di belakang pohon. Rasa penasaran pun muncul di dalam hatiku, akhirnya ku datangi pohon tersebut untuk memastikan apakah itu setan atau kah hanya bayangan.

Benar saja setiap langkah ku mendekati pohon tersebut, detak jantungku semakin berdegup  kencang dug..dug..dug..! Astaga pikir ku dalam hati. Dan di dalam hatiku berkata kalau memang setan akan ku bakar dengan ajian komara geni sombong ku di dalam hati. Maklum, darah muda ^_^

Setelah sampai di pohon, sungguh sial ! Ternyata si Anton sedang buang air besar di bawah pohon tersebut. Dengan perasaan kecewa aku kembali kerumah. Ku coba menenangkan perasaan ini dengan membuat secangkir kopi.

Ku duduk di teras rumah menikmati segelas kopi, tak berapa lama para pengacau pun datang berterbangan di telingaku. Karena malam itu aku tidak mau bertengkar dengan nyamuk, akhirnya ku putuskan untuk berkomunikasi dengan nyamuk. Barangkali ada berita-berita hangat seputar pernyamukan..wk..wk..wk.. !

Segera saja ku satukan cipta, rasa dan karsa dengan menggunakan ilmu daimah guna berkomunikasi dengan nyamuk. Setelah memasuki alam pernyamukan segera ku cari yang merupakan ketua ikatan pernyamukan sedunia. Setelah itu ku ajukan sebuah pertanyaan 'mengapa bangsa nyamuk menghisap darah bangsa manusia'..?

Dengan pandangan penuh dendam, ketua nyamuk berkata, "sudah menjadi ketetapan Sang Pencipta bahwa bangsa kami harus memakan darah, baik darah binatang maupun darah manusia. Perlu di ketahui bahwa bangsa kami menghisap darah bangsa manusia itu pilih-pilih, maksudnya darah yang mengandung kolesterol tinggi."

"Kami heran kenapa bangsa manusia selalu ingin membunuh bangsa kami, padahal keberadaan bangsa kami sangat di butuhkan untuk keberlangsungan hidup hewan lain. Seperti, sebagai makanan ikan-ikan, para kodok maupun cicak. Bayangkan jika tidak ada bangsa kami, mereka mau makan apa.. ?"

"Yang lebih parah lagi mereka para bangsa manusia memfitnah bangsa kami sebagai penyebar penyakit. Padahal bangsa manusia lah yang menciptakan lingkungan-lingkungan yang tidak sehat, membuang sampah sembarangan, membuat selokan sembarangan yang menyebabkan air tergenang dan berkembangbiaknya bibit penyakit."

"Lalu di mana letak kebersihan sebagian dari pada iman jika kehidupan bangsa manusia jorok seperti ini."

"Dan yang lebih menyakitkan bagi bangsa kami, para bangsa manusia kurang bersyukur dengan adanya bangsa kami, mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan, dengan cara membangun pabrik-pabrik obat nyamuk dari yang modelnya di bakar sampai yang di semprot. Apakah para bangsa manusia masih mau mengingkari keberadaan bangsa kami, bahwa bangsa kami pun bisa bermanfaat untuk bangsa lain."

He..he..  Sebelum penulis di keroyok oleh bangsa nyamuk, penulis mohon pamit. Mudah-mudahan bermanfaat dan dapat di jadikan bahan renungan. Kabuuuuurrr... ?

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar