--> Skip to main content

SUARA BAHAGIAKANLAH AKU

Salam hangat untuk sobat pembaca di seluruh dunia. Pada artikel kali ini, saya akan membagikan sebuah kisah yang sedikit aneh tapi nyata, yang di alami penulis sendiri.

Ketika malam minggu kemarin, penulis sedang asyik mendengarkan musik di kamar menggunakan headset. Tiba-tiba terdengarlah suara di fikiran penulis yang berkata "bahagiakanlah aku".


Setelah mendengar suara itu, penulis langsung berhenti mendengarkan suara musik. Setelah itu penulis mulai fokus pada suara tersebut. Di dalam hati penulis berkata ini aneh, pasti ada sesuatu hal yang ingin di sampaikan oleh fikiran penulis sendiri.

Akhirnya karena penulis tidak mau membuang waktu, penulis langsung melihat jam dinding yang menempel di tembok kamar. Betapa kagetnya penulis, ketika melihat jam menunjukkan pukul 02.00 pagi.

Karena fikiran penulis begitu tegang, akhirnya penulis pun menuju dapur dahulu untuk membuat segelas kopi, guna merilekskan fikiran. Setelah memimum kopi susu yang penulis buat, akhirnya fikiran pun mulai tenang. Nah..! Ketika dalam keadaan tenang itulah penulis mencoba berkomunikasi kembali dengan suara yang melintas di fikiran penulis tadi.

Kemudiam penulis tanya kembali, "siapa kamu?". Lalu fikiran pun menjawab, "Aku adalah bagian dari dirimu". Lalu penulis tanya kembali, "kalau memang kamu adalah bagian dari diriku, kenapa kamu berkata seperti itu?". Apakah kamu tidak bahagia berada di dalam fikiranku?

Kemudian fikiran pun menjawab, "apakah kamu lupa, ketika masa kecil dahulu kamu menangis, merasa sedih, merasa tidak diperhatikan, seakan-akan kamu dikucilkan oleh semua orang di dunia ini. Kalau bukan Aku yang menemani, lalu siapa lagi."

"Dan ketika dirimu sudah beranjak dewasa, serta sudah memiliki banyak teman, kamu sudah melupakan Aku. Yang kamu fikirkan adalah bagaimana cara membahagiakan teman, cara berbagi dengan teman, cara membahagiakan pacar, cara membahagiakan kedua orangtua-mu, cara membahagiakan bos dan cara-cara yang lain yang kamu tunjukan keluar dari dirimu. Akan tetapi kamu lupa satu hal, yaitu cara membahagiakan Aku!"

"Aku adalah bagian dari dirimu, yang menempel erat di dalam fikiranmu. Aku yang selalu setia menemanimu dikala kamu sedih dalam kesendirian. Di saat kamu merasakan sakitnya patah hati karena ditinggal oleh orang yang kamu cintai, di saat kamu merasa kecewa ketika kamu dikeluarkan dari perusahaan tempatmu bekerja. Kalau bukan Aku yang menemani, lalu siapa lagi?"

"Dan ketika jiwa sosialmu tumbuh, yang kamu fikirkan adalah bagaimana cara membantu orang lain, bagaimana cara mensukseskan orang lain, bagaimana membahagiakan orang lain dan bagaimana cara mengubah dunia agar lebih baik."

"Apakah kamu tidak berfikir sebelum membantu orang lain, kamu harus membantu dirimu terlebih dahulu. 'Jangan pernah berniat untuk menjadi lilin, sedangkan kamu mampu untuk menjadi matahari.' Aku percaya dengan kemampuanmu dan kamu pun harus percaya dengan kemampuanku."

"Pernahkah kamu berfikir jika kamu ingin mensukseskan orang lain, maka kamu harus mensukseskan dirimu terlebih dahulu. Jika kamu ingin membahagiakan orang lain maka bahagiakanlah dirimu terlebih dahulu. Dan jika kamu ingin mengubah dunia menjadi lebih baik, maka ubahlah dirimu terlebih dahulu menjadi baik."

Karena semua perubahan yang berada diluar itu, harus di awali dari dalam dirimu jika kamu ingin mengubahnya. Yang berada diluar itu hanyalah pantulan dari dirimu. Sekarang kita lihat siapa yang lebih egois kamu atau Aku?

Baiklah penulis rasa sudah cukup, itulah beberapa bait suara dari "Sang Ego" yang patut pula untuk di renungkan. Apabila ada dari para sobat yang pernah memiliki pengalaman yang sama yaitu berbicara dengan fikiran sendiri silahkan di share ok.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar