Hallo sobat pembaca semua ketemu lagi di blog saya. Oh ya bagaimana kabarnya, mudah-mudahan sehat ya. Pada tulisan kali ini penulis akan mengangkat sebuah judul yang sedang trend di masyarakat yaitu " Belajar dari batu akik & permata ".
Wah..wah..wah..! Sepertinya penulis mau mengajarkan cara membuat batu akik & permata nih, asyik.! Mudah-mudahan nanti ada ilmu cara mengeluarkan jarong pada kalimaya black opal atau cara membuat batu bacan menjadi cepat kristal. Itulah sekelumit pemikiran pembaca yang melihat judul di atas.
Batu akik |
Sang penulis memang merupakan pengagum para batu. Dari mulai pancawarna, kecubung, bacan, giok dan lain-lain. Keindahan batu akik & permata memang tidak bisa tertandingi bahkan harganya pun bisa mengalahkan harga emas.
Kenapa penulis menjadi pengagum batu bukan pengagum wanita, karena pengagum batu tidak memiliki resiko, boleh dilihat, di pegang, di terawang dan boleh di tawar. Jika cara di atas di terapkan pada pengagum wanita waduh bisa babak belur nih muka...wk..wk..wk.
Akan tetapi bukan itu semua yang ingin penulis kupas, melainkan ada sesuatu yang sangat spesial yang ingin penulis bagikan pada para pembaca yang sangat-sangat mencintai blog ini.
Penulis sengaja mengangkat tema batu akik & permata agar para pembaca semua bisa belajar dari batu tersebut. Dan harapan penulis pada semua pembaca setelah membaca artikel ini yang galau menjadi tidak galau, yang sempit pemikiran menjadi luas pemikirannya, yang buntu otaknya menjadi encer.
Baiklah kita langsung pada inti permasalahan. Batu akik & permata sebelum di poles atau di haluskan bentuknya masih biasa, kumuh, kotor, bercampur tanah. Bentuknya pun tidak karuan yang pada intinya adalah masih tidak bagus atau jelek. Yang pastinya sobat pembaca semua tidak ingin melihat bahkan melirik dikarenakan bentuknya tidak bagus, kecuali bagi mereka yang pakar batu.
Tempat beradanya batu akik & permata itu bermacam-macam ada yang di dasar sungai, di dasar laut, di dasar danau, di dalam tanah maupun di atas permukaan tanah, yang pada inti mereka semua berada di bawah kaki sobat semua.
Setelah kita mengetahui asal muasal batu tersebut, penulis akan mengupas atau menjabarkan dengan bahasa filosofi agar sobat pembaca paham maksud dan tujuan penulis.
Sekarang kita gambarkan asal-muasal batu tersebut adalah sebagai diri kita yang masih biasa, belum memiliki karakter yang spesial dan posisi status sosial masih di bawah seperti halnya batu tersebut. Mana ada orang yang mau melihat apalagi melirik.
Oleh karena itu perhatikan baik-baik perjalanan batu tersebut dari yang posisinya di bawah kemudian terangkat kepermukaan seperti para artis dan raja eksis di mana-mana. Semua menyukai & memuji keindahan dari karakter masing-masing batu tersebut.
Jadi maksud penulis adalah marilah kita bentuk dan poles karakter diri masing-masing, karena setiap manusia memiliki karakter yang spesial. Jika ingin status sosial kita terangkat seperti halnya batu tersebut.
Sebagai contoh batu pancawarna memiliki karakter warna-warna yang indah & menarik. Di dalam diri manusia pun ada ke indahan sebagai contoh keindahan suara, keindahan membuat lukisan, keindahan memainkan suatu peranan. Nah keindahan-keindahan seperti itulah yang harus di bentuk & di poles agar menjadi menarik seperti halnya batu pancawarna di atas.
Baiklah kalau begitu penulis mohon pamit, mudah-mudahan menjadi inspirasi & memotivasi sobat pembaca semua. Apabila ada yang ingin bertanya saya persilahkan di kolom komentar.