--> Skip to main content

Titik Kesadaran

Setiap manusia tak lepas dari yang namanya salah dan khilaf, karena sifat tersebut sudah ada sejak manusia itu terlahir ke alam dunia. Alam di mana bisa mengubah sifat manusia menjadi apa pun, baik menjadi hewan, malaikat maupun iblis sekalipun.

Alam yang kita tempati saat ini hanyalah sebuah wadah sementara, sebuah persinggahan dimana kita bisa menjadi lupa akan tujuan, apabila kita kurang waspada. Jadi, yang salah itu manusia yang lupa akan tujuan sebenarnya, dan bukan salah alam.


Proses panjang manusia dimana ia melewati berbagai pintu kehidupan, dimulai dari pintu pertama hingga saat ini pintu kehidupan yang dinamakan lahir. Mungkin setelah mengalami hidup di bumi ini, ia pun akan melewati pintu lagi yang dinamakan pintu kematian. Pintu kematian ini banyak sekali yang membicarakan karena merupakan sebuah misteri yang belum terjadi, tapi pasti setiap yang bernyawa akan melewati pintu tersebut.

By the way, berbicara tentang sebuah titik kesadaran, pernahkah Anda mengalaminya saat ruang bertemu dengan waktu lalu tiba-tiba Anda seperti terbangun dari mimpi. Tersadar dan memahami apa yang sedang terjadi. Jika Anda mengalaminya saat umur masih 20 tahun itu sangat bagus, karena Anda mendapatkan kesadaran pada usia muda.

Lalu bagaimana jika Anda baru mendapatkan titik kesadaran pada usia 40 tahun..?, itu juga bagus karena masih ada waktu untuk mengubah sesuatu. Tapi, bagaimana jika saat usia Anda sudah berada di penghujung antara 60-70 tahun, Anda belum juga mendapatkan titik kesadaran..!

Titik dimana kita mengetahui, mengerti dan memahami apa yang sedang terjadi saat ini maupun yang akan datang pada diri kita maupun pada masyarakat. Apakah kita mau mengubah atau tidak, itu semua di tentukan dari titik hari ini dan saat ini juga.

Sebagai contoh sederhana di dalam kitab suci Al-Qur'an surat ar-rahmaan ayat 33 yang berbunyi :

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

Artinya : Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

Dalam ayat diatas sudah sangat jelas bahwa manusia dan jin tidak akan pernah bisa menembus langit. Menembus langit ini maksudnya keluar dari bumi menuju angkasa, kecuali dengan Sulthon (kekuatan).

Lalu bagaimana dengan orang barat yang keluar angkasa menggunakan pesawat Apollo..? Itu semua bohong dan rekayasa yang dibuat dengan gambar dan potongan-potongan film dalam studio saja. Kita selama ini disuguhkan dengan rekayasa film kartun cgi, kalau ruang angkasa itu bentuknya seperti di film tersebut. Tapi, pada kenyataannya itu semua hanyalah kebohongan belaka.

Pada ayat diatas sudah sangat jelas bukan, bahwa kamu tidak akan pernah bisa menembus langit, masa Al-Qur'an berbohong..! Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa langit itu memiliki 7 lapisan. Dan tiap lapisan itu dijaga oleh para malaikat. Masa dengan seenaknya saja kita menembus langit dengan pesawat Apollo dan berkata pada Malaikat permisi.. numpang lewat..! Hellooo..! Nah, sekarang Anda mau percaya Al-Qur'an apa mau percaya Nasa beserta kroni-kroninya yang sudah menipu Anda selama puluhan tahun..?

Apa yang sudah Anda pelajari sampai hari ini hanyalah sebuah teori dan teori saja. Seperti menancap bendera di bulan, mengirim awak ke planet mars, Jupiter, dan video live streaming dari luar angkasa, itu semua dilakukan di dalam studio saja.

So, kira-kira apa reaksi Anda setelah mengetahui bahwa selama ini Anda dibohongi..? Apa mau muntah, apa mau nabok orang itu pakai duit gepokan, atau Anda ingin jungkir balik dan menendang orang tersebut sampai bonyok, atau Anda ingin melempar bunga, tapi usahakan agar potnya kelempar juga..!

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar