Ilmu pacul adalah sebuah istilah yang saya sisipkan sebagai perumpamaan proses belajar, untuk memahami keadaan pada diri kita pribadi. Ilmu pacul berisi tentang filosofi dan bahasa perumpamaan.
Kajian ilmu pacul ini, menghabiskan waktu bertahun-tahun agar kita bisa mengerti, memahami dan menjalankan sesuai dengan apa yang kita serap dan pahami. Kajian ilmu ini sangat banyak sehingga saya bagi menjadi 7 bagian sebagai berikut:
Sebenarnya ilmu pacul ini adalah hasil penyerapan olah pikir kita sehari-hari, tapi terkadang kita tidak menyadari. Kemungkinan di karenakan kita terlalu sibuk berpikir tentang yang lain. Ilmu pacul ini hanya bisa di cerna saat kondisi pikiran kita dalam keadaan hening.
Butuh konsentrasi yang kuat untuk memahami ilmu pacul ini, karena kajiannya akan terus bersambung dari waktu ke waktu. Selain dari itu pola pikir yang kuat juga di perlukan untuk mengupas apa yang sedang terjadi, baik pada diri sendiri maupun pada lingkungan sekitar.
Mungkin Anda berpikir mengkaji ilmu pacul ini sangat membosankan dan tak sesuai dengan karakter Anda. Ilmu pacul ini hanya cocok bagi mereka yang memiliki pola pikir yang sifatnya menggali akan penasaran. Karena semakin Anda menggali, maka semakin banyak dan luas apa yang Anda pahami.
Sebagai contoh sederhana, apabila Anda berpikir tentang jati diri, maka otomatis otak Anda akan berpikir keras mencari jawaban, baik itu yang rasional maupun yang tidak rasional. Otak akan bekerja mensuplai jawaban-jawaban yang relevan ke otak Anda.
Akan ada banyak jawaban yang tersedia bagi Anda-anda yang mau berpikir. Tapi bagi Anda yang tak mau berpikir bisa saja Anda dipertemukan oleh kejadian yang mempertemukan Anda dengan seseorang yang secara tak sengaja membahas mengenai jati diri.
Langkah-langkah Untuk Memahami Ilmu Pacul
1. Sediakan waktu untuk selalu melakukan hening walaupun hanya 15 menit, tujuan hening ini agar sampah-sampah yang berada di otak bisa terbuang. Jika sampah pada otak bisa terbuang maka segala inspirasi, ide kreatif dan intuisi bisa masuk dan menempel di otak.
Seperti halnya Smartphone, otak kita pun butuh yang namanya pembersihan dari file-file sampah yang akan mengganggu kinerja otak. Jadi, jangan heran jika bertemu dengan seseorang yang daya tangkapnya agak kurang maupun lemon.
2. Mencari lawan bicara yang cocok, untuk mengasah kemampuan berkomunikasi dan mengeluarkan berbagai kosa kata baru maka diperlukan lawan bicara. Dalam hal ini lawan bicara bertujuan agar melatih kita baik itu menangkap kosa kata baru, maupun mengeluarkan kosa kata yang berada di penyimpanan otak kita.
3. Berbicara dengan diri kita sendiri (self talk), cara ini memang tidak lazim, tapi berbicara dengan diri sendiri sangatlah bermanfaat untuk menyatukan sudah pandang dan tujuan. Karena bagian yang bisa berbicara dalam diri kita adalah hati nurani yang selalu jujur. Tanyakan pada hati nurani tentang apa pun yang ingin Anda ketahui.