--> Skip to main content

Tips mengatasi penyakit lupus

 Apa itu penyakit lupus 


Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ dalam tubuh. Penyakit ini ditandai dengan sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh sendiri, sehingga menyebabkan inflamasi dan kerusakan. 


Gejala lupus dapat bervariasi, tetapi sering meliputi demam, sakit sendi, ruam, dan fotosensitivitas.



Ada beberapa jenis lupus, termasuk lupus eritematosus sistemik (SLE), lupus nefritis, dan discoid lupus.

Penyakit ini dapat diobati dengan obat-obatan imunosupresan dan steroid, tetapi tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini.


Sebab terjadinya penyakit lupus 


Sebab pasti terjadinya penyakit lupus belum diketahui dengan pasti. Namun, para ahli berpendapat bahwa penyakit ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Beberapa faktor yang dianggap dapat memicu terjadinya lupus di antaranya:


- Faktor genetik: Beberapa studi menunjukkan bahwa lupus lebih umum terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan lupus.


- Faktor lingkungan: Beberapa faktor lingkungan yang dianggap dapat memicu lupus di antaranya adalah paparan sinar matahari, infeksi, obat-obatan, dan stres.


- Faktor hormonal: Beberapa studi menunjukkan bahwa lupus lebih umum terjadi pada wanita daripada pria, dan beberapa ahli berpendapat bahwa perbedaan hormonal dapat memainkan peran dalam terjadinya lupus.


- Faktor imunologi: Lupus disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang tidak normal. Sistem kekebalan tubuh mengenali jaringan tubuh sendiri sebagai asing dan menyerangnya, yang menyebabkan peradangan dan kerusakan.


Ingat bahwa faktor-faktor ini mungkin berbeda-beda pada setiap individu dan tidak semua orang yang memiliki faktor risiko akan menderita lupus.


Apa gejala-gejala penyakit lupus 


Gejala-gejala dari penyakit lupus dapat bervariasi dan sering mirip dengan gejala dari penyakit lain. Beberapa gejala yang mungkin muncul pada penderita lupus meliputi:


- Demam: Suhu tubuh yang tinggi tanpa infeksi yang jelas.


- Sakit sendi: Rasa sakit, peradangan, atau pembengkakan pada sendi-sendi.


- Ruam: Ruam merah atau kemerahan di kulit yang disebut "lupus rash" atau "butterfly rash" yang muncul di dahi dan pipi.


- Fotosensitivitas: Kelumpuhan pada kulit yang diakibatkan oleh paparan sinar matahari.


- Fatigue: Kelelahan yang parah.


- Sesak napas atau sakit dada: Dapat disebabkan oleh peradangan pada jantung atau paru-paru.


- Anemia: Jumlah sel darah merah yang rendah dapat menyebabkan pusing, lelah, dan nafsu makan yang buruk.


- Kelenjar getah bening: Pembengkakan pada kelenjar getah bening yang dapat terjadi di sekitar leher, axilla, atau inguinal.


- Nyeri pada otot dan jaringan ikat: Rasa sakit atau kram pada otot dan jaringan ikat.


- Gangguan pada sistem saraf: Kejang, sakit kepala, atau kesulitan berbicara dapat terjadi.


Ingat bahwa gejala-gejala ini dapat muncul pada orang yang tidak menderita lupus dan bahwa gejala-gejala yang muncul dapat berbeda-beda pada setiap individu.


Cara mengatasi penyakit lupus 


Penyakit lupus adalah penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat. Beberapa cara untuk mengatasi lupus meliputi:


- Mengonsumsi obat-obatan: Obat-obatan seperti imunosupresan dan steroid dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan organ.


- Menjaga pola hidup sehat: Hal ini termasuk makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, dan menghindari merokok.


- Mengontrol stres: Stres dapat memperburuk gejala lupus, jadi penting untuk menemukan cara untuk mengatasi stres, seperti relaksasi, meditasi, atau terapi.


- Menjaga komunikasi dengan dokter: Dokter akan dapat memberikan dukungan dan memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.


- Menjaga kondisi fisik : Melakukan olahraga yang teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah.


- Menerapkan skincare yang sesuai : Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, menggunakan sunscreen, dan memakai pakaian yang melindungi kulit dapat membantu mengurangi risiko kerusakan kulit.


Ingat bahwa setiap orang yang menderita lupus mungkin memerlukan perawatan yang berbeda, jadi penting untuk bekerja dengan dokter Anda untuk menemukan pengobatan yang sesuai untuk Anda.


Siapa penemu penyakit lupus 


Penemu penyakit lupus tidak diketahui secara pasti, karena penyakit ini telah dikenal selama berabad-abad. Namun, pada abad ke-19, dokter-dokter mulai mengidentifikasi kumpulan gejala yang disebut "lupus eritematosus" yang kemudian diakui sebagai penyakit yang berbeda dari penyakit lain.


Pada tahun 1851, dokter Inggris, Thomas Addison menyebutkan gejala-gejala yang sekarang dikenal sebagai lupus eritematosus dalam buku kedokterannya. Pada tahun 1872, dokter Prancis, Jean-Louis-Marc Alibert menyebutkan gejala yang sama dan memberikan nama "lupus eritematosus" untuk kondisi tersebut.


Pada tahun 1902, dokter AS, William Coley mengidentifikasi sindrom yang disebut "discoid lupus" yang merupakan jenis lupus yang hanya menyebabkan kerusakan kulit.


Jadi, meskipun tidak ada satu orang yang dapat diakui sebagai penemu penyakit lupus, beberapa dokter dari berbagai negara pada abad ke-19 telah memainkan peran penting dalam pengenalan dan pengidentifikasian gejala-gejala dari lupus.


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar